Senin, 30 April 2018

Contoh Soal dan Jawaban PKN Kelas XI BAB 4&5

Contoh Soal dan Jawaban PKN  Kelas XI BAB 4&5 


1. Organisasi internasional dibentuk berdasarkan ...
Jawaban: persetujuan antarpemerintah atau antarnegara

2. PBB berdiri pada tanggal...                  
Jawaban: 24 Oktober 1945.     

3.Menteri Luar Negeri Indonesia yang ikut dalam pembentukan ASEAN adalah....
Jawaban: Adam Malik

4. Sebutkan tiga tujuan PBB!
Jawaban: Tiga tujuan PBB:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
b. Meningkatkan hubungan bersahabat antarnegara atau antarbangsa atas persamaan hak dan menentukan nasib sendiri.
c. Meningkatkan kerja sama internasional untuk memecahkan masalah internasional di bidang politik, sosial, kebudayaan, kependudukan.

5. Jelaskan makna huubungan internasional menurut berbagai sumber!
Jawaban :
-Menurut Henry Kisinger : Hubungan internasional membahas pada kepentingan nasional  dalam Negara Internasional.
-Menurut Hilman Aidil C : Subjek akademi yang terutama memperhatikan sebuah hubungan politik.
-Menurut Umar Suryad Bakti : Hubungan Internasional adalah kumpulan cabang ilmu pengetahuan yang memiliki perhatian terhadap suatu masalah Internasional.

6. Pengertian politik luar negri, yaitu...
Jawaban : Politik  luar  negeri adalah  seperangkat  cara/kebijakan  yang  dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.

7. Apa saja subjek hubungan Internasional                              
Jawaban : Negara, Organisasi Internasional, Persuhaan Internasional, PMI, Pihak Yang bersengketa, Individu, dan Tahta suci Vatikan

8. Jelaskan tujuan terbentuknya ASEAN!
Jawaban: Tujuan terbentuknya ASEAN:
a. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian
b. Memajukan studi tentang Asia Tenggara
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

9. Hubungan internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan!                                      Jawaban:                                                    
 a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran  terancamnya kelangsungan hidup kesananya, baik    melaluikudeta maupun intervensi dari negara lain.                                                      
b.Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa  suatu  negara  tidakdapat  berdiri  sendiri  tanpa  bantuan  dan  kerja  sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan  masalah-masalah  ekonomi,  politik,  hukum,  sosial  budaya, pertahanan, dan keamanan

10. Apa yang dimaksud ancaman di BidangEkonomi?                           
Jawab : Ancaman di Bidang Ekonomi merupakan setiap usaha dan kegiatan baik itu yang berasal dari luar maupun dalam negeri yang dinilai mengancam dan membahayakan keamanan finansial serta pertumbuhan ekonomi nasional bangsa indonesia.

11.    Sebutkan berbagai contoh ancaman di Bidang Ekonomi !
Jawab : Berbagai contoh ancaman di Bidang Ekonomi antara lain : Inflasi, Pengangguran, Infranstruktur yang tidak memadai, Sistem ekonomi yang tidak jelas. Daya saing rendah, Ketidaksiapan menghadapi globalisasi, Ketergantungan pada pihak asing.

12. Apa yang dimaksud ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan ?
Jawaban :
Ancaman militeradalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

13. Apa yang dimaksud ancaman di Bidang Politik ?
Jawaban :
Ancaman  di  bidang  politik  dapat  bersumber  dari  luar  negeri  maupun  dalam  negeri.Dari luarnegeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia

14. Sebutkan contoh ancaman non militer dan militer ?                   
 Jawaban :
   Contoh ancaman militer :agresi/invansi, Sabotase, spionase, pelanggaran wilayah oleh negara lain, pemberontakan bersenjata, gerakan separatis bersenjata, aksi teror bersenjata,                                          Contoh Ancaman non-militer : – ancaman di bidang ideologi : paham komunis, zionis, liberalis – ancaman di bidang politik : adanya intimidasi, provokasi, blokade politik (eksternal), adanya separatisme, pergerakan masa, aksi radikal, teroris (internal) – ancaman di bidang ekonomi : free fight liberalism, etatisme, monopoli – ancaman di sosial budaya : adanya budaya konsumtif, hedonisme, individualisme, westernisasi, KKN, narkoba

15. Pengertian Integrasi Nasional, yaitu ?                                            
Jawaban : Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.



Disusun oleh : Ilham Nur Hidayah

                        M. Iqbal Dhani F

                        M. Fazrul Maulana 







Minggu, 15 April 2018

Rangkuman PKN Kelas XI BAB 5

BAB 5

Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia


A. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada ATHG, yaitu:
1. Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta politik.
2. Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan
3. Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
4. Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

     Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam  berbagai  dimensi  kehidupan,  seperti  ideologi,  politik,  ekonomi, sosial budaya, sertapertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman  militer  dan  non-militer.
    
  1. Ancaman di Bidang Ideologi

      Bangsa  Indonesia  belum  sepenuhnya  terbebas  dari  pengaruh  paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung  mengarah  pada  kehidupan  liberal  yang  menekankan  pada  aspek kebebasan  individual.Globalisasi  ternyata mampu  meyakinkan  masyarakat  Indonesia  bahwa  liberalisme  dapat  membawa  manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Akan tetapi, pada  umumnya,  pengaruh  yang  diambil  justru  yang  bernilai  negatif,  misalnya  gaya  hidup  yang  diliputi  kemewahan,  pergaulan  bebas,  dan  sebagainya. 

2. Ancaman di Bidang Politik 

     Ancaman  di  bidang  politik  dapat  bersumber  dari  luar  negeri  maupun  dalam  negeri.Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
     Ancaman   yang   berdimensi   politik   yang   bersumber  dari dalam negeri dapat  berupa  penggunaan  kekuatan  dalam  bentuk  pengerahan  massa  untuk menumbangkan  pemerintah  yang  berkuasa.  Bentuk  lain  yang  digunakan  adalah menggalang  kekuatan  politik  untuk  melemahkan  kekuasaan  pemerintah.Selain,itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam negeri. 

 3.      Ancaman di Bidang Ekonomi

      Globalisasi   perekonomian     di satu  pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri  ke  pasar  internasional    secara    kompetitif.    Sebaliknya,       juga       membuka      
peluang  masuknya  produk-produk  global  ke  dalam  pasar  domestik.  Hal  tersebut  tentu  saja  selain menjadi  keuntungan,  juga  menjadi  ancaman  bagi  kedaulatan ekonomi suatu negara.Adapun  pengaruh  negatif  globalisasi  ekonomi  yang  dapat  menjadi  ancaman  kedaulatan  Indonesia,  khususnya  dalam  bidang  ekonomi  di  antaranya  sebagai  berikut.

a. Indonesia  akan  dibanjiri  oleh  barang-barang  dari  luar  negeri
b. Cepat atau  lambat perekonomian  negara  kita akan dikuasai oleh pihak asing
c. Timbulnya kesenjangan sosial  yang  tajam  sebagai akibat  dari adanya persaingan  bebas. 

     4.  Ancaman di Bidang Sosial Budaya
     
     Ancaman  yang  berdimensi  sosial  budaya  dapat  dibedakan  atas  ancaman  dari  dalam  dan  ancaman  dari  luar.  Ancaman  dari  dalam  didorong  oleh  isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme

     Ancaman  dari  luar  timbul  sebagai  akibat  pengaruh  negatif  globalisasi,  di antaranya sebagai berikut.Munculnya  gaya  hidup  konsumtif  yang  selalu  mengkonsumsi  barang-barang dari luar negeri,Munculnya  sifat  hedonism, Adanya sikap individualisme, Munculnya gejala westernisasi.

     5.    Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
    
      Ancaman militeradalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer   dapat   berupa   agresi/invasi,   pelanggaran   wilayah,   pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara. Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia.

B. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap Ipoleksosbudhankam dalam Membangun Integrasi Nasional

     1.  Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik

Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Mengembangkan demokrasi politik.
b. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
e. Menegakkan supremasi hukum.
f. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

      2.      Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi

Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya perlu segera diwujudkan hal-
hal di bawah ini.
a. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi  pasar dalam negeri
sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
b. Pertanian    dijadikan    prioritas    utama,    karena    mayoritas    penduduk Indonesia  bermatapencaharian  sebagai  petani.  Industri-industri  haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri.


     3.      Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

     Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup  sosial  budaya,  bangsa  Indonesia  berusaha  memelihara  keseimbangan 
dan  keselarasan  fundamental,  yaitu  keseimbangan  antara  manusia  dengan  alam 
semesta,  manusia  dengan  masyarakat,  manusia  dengan  Tuhan,  keseimbangan 
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan
dan  keserasian  melahirkan  toleransi  yang  tinggi  sehingga  dapat  menjadi  bangsa 

yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

4.  Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

     Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, 
harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
     Sistem  pertahanan dan kemanan   yang   bersifat   semesta merupakan   pilihan   yang paling tepat   bagi   pertahanan   Indonesia   yang     diselenggarakan dengan  keyakinan  pada  kekuatan  sendiri serta   berdasarkan   atas   hak   dan kewajiban   warga   negara dalam usaha pertahanan negara.
     Sistem  pertahanan  dan  keamanan  negara  yang  bersifat  semesta  bercirikan 
berikut.
a. Kerakyatan,  yaitu  orientasi  pertahanan  dan  keamanan  negara  diabdikan  oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan yaitu  seluruh  sumber  daya  nasional  didayagunakan  bagi 
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan,   yaitu   gelar   kekuatan   pertahanan   dilaksanakan   secara  
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan


Disusun oleh : Ilham Nur Hidayah

                        M. Iqbal Dhani F

                        M. Fazrul Maulana 


Jumat, 13 April 2018

Rangkuman PKN kelas XI BAB 4

BAB 4 

Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

  
     Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi,  dan  keadilan  sosial.  Salah  satu  konsekuensi  dari  tujuan  tersebut  adalah 
bangsa Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian
dunia. Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh
umat manusia di dunia sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia berada pada
barisan terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan Internasional 

1. Makna Hubungan Internasional

  • Menurut Henry Kisinger : Hubungan internasional membahas pada kepentingan nasional  dalam Negara Internasional.
  •  Menurut Hilman Aidil C : Subjek akademi yang terutama memperhatikan sebuah hubungan politik.
  •  Menurut Umar Suryad Bakti : Hubungan Internasional adalah kumpulan cabang ilmu pengetahuan yang memiliki perhatian terhadap suatu masalah Internasional.
Berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut.

a. Politik  luar  negeri adalah  seperangkat  cara/kebijakan  yang  dilakukan 
oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan
tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara
yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh
suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik   internasional   adalah   politik   antarnegara   yang   mencakup  
kepentingan  dan  tindakan  beberapa  atau  semua  negara  serta  proses 
interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional. 

     Secara  umum  hubungan  internasional  diartikan    sebagai  hubungan  yang 
bersifat  global  yang  meliputi  semua  hubungan  yang  terjadi  dengan  melampaui 
batas-batas ketatanegaraan.

Subjek Hubungan Internasional :    - Negara                                            - Organisasi Internasional
                                                         - Persuhaan Internasional                 - PMI
                                                         - Pihak Yang bersengketa                 - Individu
                                                         - Tahta suci Vatikan

2. Pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia 

     Suatu   negara   dapat   menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan   kedaulatannya  telah  diakui  secara de facto dan de jure oleh  negara  lain.  Perlunya  kerja  sama  dalam bentuk    hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.

a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran  terancamnya kelangsungan hidup kesananya, baik    melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b.Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa  suatu  negara  tidakdapat  berdiri  sendiri  tanpa  bantuan  dan  kerja  sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan  masalah-masalah  ekonomi,  politik,  hukum,  sosial  budaya, pertahanan, dan keamanan.

Ruang lingkup hubungan internasional terletak dalam dua bidang.

1. Bidang public, yang meliputi politik internasional, politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, hukum internasional, diplomasi, organisasi internasional, dan kejahatan internasional.
2. Bidang privat, meliputi ekonomi dan moneter internasional, ilmu pengetahuan, dan turisme (kepariwisataan)

3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Majelis Hubungan Internasional 

     Politik Luar Negeri ialah Strategi atau cara atau kebijakan yang digunakan oleh suatu negeara untuk mengadakan hubungan hubungan dengan negara lain dengan tujuan kepentingan Nasional.
Politik Luar Negeri Indonesia bersifat bebas aktif. Yang memiliki arti :
*Bebas  : Tidak memihak salah satu blok
  Aktif   : - Aktif dalam kegiatan perdamaian dunia 
               - Menghapuskan penjajahan 
* Landasan Hukum : - Pancasila       - KEP.Presiden 
                                  - UUD 1945     - Keputusan atau peraturan 
                                  - TAP MPR      - Mentri Luar Negri  
*Ditetapkan atas dasar TAP MPR NO XII/MPRS/1966 pada 5 Juli 1966

Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta:
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
3. Meningkatkan perdamaian internasional.
4. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam     Pancasila, dasar dan filsafah negara kita.

hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa dibawah  ini  yang dengan jelas menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan bangsa Indonesia.
  a.Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa yangke-60 pada tanggal 28 September            1950.
  b. Memperkarsai penyelenggaraan Konfrensi Asia-Afrika pada tahun 1955
  c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri gerakan Non-Blok pada tahun 1961
  d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan pasukan          garuda ke negara-negara yang dilanda konflik.
  e. Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN
  f. Ikut serta dalam setiap pesta olahraga internasional.
  g.Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan             pertukaran diplomatik dengan negara yang bersangkutan.


B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Organisasi Internasional 

1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa 

     PBB dibentuk pada tanggal 24 Oktober 1945, dan mempunyai struktur Organisasi sebagai berikut; Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Mahkamah Internasional, serta Sekertaris.
     sebagai  negara  anggota  PBB,  Indonesia  terdaftar  dalam  beberapa  lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan  Ekonomi  dan  Sosial), ILO (Organisasi  Buruh  Internasional), maupun  FAO (Organisasi  Pangan dan Pertanian). Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam  Malik  menjabat  sebagai  ketua  sidang  Majelis  Umum  PBB  untuk  masa  sidang tahun 1974.Indonesia juga  terlibat  langsung  dalam  pasukan  perdamaian  PBB.  Dalam hal  ini  Indonesia  mengirimkan  Pasukan  Garuda  untuk  mengemban  misi perdamaian PBB di berbagai negara yang  mengalami  konflik.  Pencapaian Indonesia  di Dewan  Keamanan adalah  ketika  pertama  kali  terpilih 
sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 1995-1996. Dalam keanggotaan Indonesia di DK PBB pada periode tersebut, Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007-2009Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  pertama  Dewan  HAM  dari  47  negara anggota PBB lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Indonesia kemudian terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2007-2010 melalui dukungan 165 suara negara anggota PBB.

2. Peran Indonesia dalam Asean (Association of South East Asian Nation )

Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan, ASEAN  menjadi  prioritas  utama  dalam  politik  luar  negeri  Indonesia.  Indonesia  selalu  aktif  berpartisipasi  dalam  setiap  penyelenggaraan  Konferensi  Tingkat  Tinggi (KTT) atau pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam acara-acara penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut .
      
      A. KTT ASEAN pertama
KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT ini dihasilkan dua dokumen penting ASEAN.
1). Deklarasi  ASEAN  Bali  Concord  I,  berisi    berbagai  program  yang  akan  menjadi kerangka  kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
2). Perjanjian  persahabatan  dan  kerja  sama.  Dalam  perjanjian  ini  disepakati  prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain.

B.Pertemuan Informal pemimpin Negara ASEAN pertama.
Pertemuan ini diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November 1996.
           
            C. KTT ASEAN kesembilan
KTT kesembilan diselenggarakan di Bali tanggal 7 Oktober 2003. Dalam KTT ini dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai kelanjutan dari Bali Concord I 1976. Bali Concord II berfungsi  memperkuat Visi ASEAN 2020. 

3. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok 

     GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai negara netral, yang  tidak  memihak. Hal tersebut tercermin dalam  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka  penjajahan  di  atas  dunia  harus  dihapuskan  karena  tidak  sesuai  dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
     Sesuai  dengan  politik  luar  negeri  yang  bebas  dan  aktif,  Indonesia  memilih  untuk   menentukan   jalannya   sendiri   dalam   upaya   membantu   tercapainya   perdamaian  dunia  dengan  mengadakan  persahabatan  dengan  segala  bangsa, Indonesia  juga  senantiasa  setia  dan  memegang teguh prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara konsisten ditunjukkan Indonesia  dalam  kiprahnya  pada  masa  kepemimpinan  Indonesia  pada  tahun  1992–1995.
     Dengan  kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut menyelesaikan
berbagai  konflik  regional,  antara  lain  konflik  berdarah  di  Kamboja,  gerakan separatis Moro di Filipina, dan sengketa di Laut Cina Selatan.


Disusun oleh : Ilham Nur Hidayah

                        M. Iqbal Dhani F

                        M. Fazrul Maulana