Jumat, 13 April 2018

Rangkuman PKN kelas XI BAB 4

BAB 4 

Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

  
     Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi,  dan  keadilan  sosial.  Salah  satu  konsekuensi  dari  tujuan  tersebut  adalah 
bangsa Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian
dunia. Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh
umat manusia di dunia sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia berada pada
barisan terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan Internasional 

1. Makna Hubungan Internasional

  • Menurut Henry Kisinger : Hubungan internasional membahas pada kepentingan nasional  dalam Negara Internasional.
  •  Menurut Hilman Aidil C : Subjek akademi yang terutama memperhatikan sebuah hubungan politik.
  •  Menurut Umar Suryad Bakti : Hubungan Internasional adalah kumpulan cabang ilmu pengetahuan yang memiliki perhatian terhadap suatu masalah Internasional.
Berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut.

a. Politik  luar  negeri adalah  seperangkat  cara/kebijakan  yang  dilakukan 
oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan
tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara
yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh
suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik   internasional   adalah   politik   antarnegara   yang   mencakup  
kepentingan  dan  tindakan  beberapa  atau  semua  negara  serta  proses 
interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional. 

     Secara  umum  hubungan  internasional  diartikan    sebagai  hubungan  yang 
bersifat  global  yang  meliputi  semua  hubungan  yang  terjadi  dengan  melampaui 
batas-batas ketatanegaraan.

Subjek Hubungan Internasional :    - Negara                                            - Organisasi Internasional
                                                         - Persuhaan Internasional                 - PMI
                                                         - Pihak Yang bersengketa                 - Individu
                                                         - Tahta suci Vatikan

2. Pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia 

     Suatu   negara   dapat   menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan   kedaulatannya  telah  diakui  secara de facto dan de jure oleh  negara  lain.  Perlunya  kerja  sama  dalam bentuk    hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.

a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran  terancamnya kelangsungan hidup kesananya, baik    melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b.Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa  suatu  negara  tidakdapat  berdiri  sendiri  tanpa  bantuan  dan  kerja  sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan  masalah-masalah  ekonomi,  politik,  hukum,  sosial  budaya, pertahanan, dan keamanan.

Ruang lingkup hubungan internasional terletak dalam dua bidang.

1. Bidang public, yang meliputi politik internasional, politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, hukum internasional, diplomasi, organisasi internasional, dan kejahatan internasional.
2. Bidang privat, meliputi ekonomi dan moneter internasional, ilmu pengetahuan, dan turisme (kepariwisataan)

3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Majelis Hubungan Internasional 

     Politik Luar Negeri ialah Strategi atau cara atau kebijakan yang digunakan oleh suatu negeara untuk mengadakan hubungan hubungan dengan negara lain dengan tujuan kepentingan Nasional.
Politik Luar Negeri Indonesia bersifat bebas aktif. Yang memiliki arti :
*Bebas  : Tidak memihak salah satu blok
  Aktif   : - Aktif dalam kegiatan perdamaian dunia 
               - Menghapuskan penjajahan 
* Landasan Hukum : - Pancasila       - KEP.Presiden 
                                  - UUD 1945     - Keputusan atau peraturan 
                                  - TAP MPR      - Mentri Luar Negri  
*Ditetapkan atas dasar TAP MPR NO XII/MPRS/1966 pada 5 Juli 1966

Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta:
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
3. Meningkatkan perdamaian internasional.
4. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam     Pancasila, dasar dan filsafah negara kita.

hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa dibawah  ini  yang dengan jelas menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan bangsa Indonesia.
  a.Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa yangke-60 pada tanggal 28 September            1950.
  b. Memperkarsai penyelenggaraan Konfrensi Asia-Afrika pada tahun 1955
  c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri gerakan Non-Blok pada tahun 1961
  d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan pasukan          garuda ke negara-negara yang dilanda konflik.
  e. Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN
  f. Ikut serta dalam setiap pesta olahraga internasional.
  g.Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan             pertukaran diplomatik dengan negara yang bersangkutan.


B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Organisasi Internasional 

1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa 

     PBB dibentuk pada tanggal 24 Oktober 1945, dan mempunyai struktur Organisasi sebagai berikut; Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Mahkamah Internasional, serta Sekertaris.
     sebagai  negara  anggota  PBB,  Indonesia  terdaftar  dalam  beberapa  lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan  Ekonomi  dan  Sosial), ILO (Organisasi  Buruh  Internasional), maupun  FAO (Organisasi  Pangan dan Pertanian). Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam  Malik  menjabat  sebagai  ketua  sidang  Majelis  Umum  PBB  untuk  masa  sidang tahun 1974.Indonesia juga  terlibat  langsung  dalam  pasukan  perdamaian  PBB.  Dalam hal  ini  Indonesia  mengirimkan  Pasukan  Garuda  untuk  mengemban  misi perdamaian PBB di berbagai negara yang  mengalami  konflik.  Pencapaian Indonesia  di Dewan  Keamanan adalah  ketika  pertama  kali  terpilih 
sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 1995-1996. Dalam keanggotaan Indonesia di DK PBB pada periode tersebut, Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007-2009Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  pertama  Dewan  HAM  dari  47  negara anggota PBB lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Indonesia kemudian terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2007-2010 melalui dukungan 165 suara negara anggota PBB.

2. Peran Indonesia dalam Asean (Association of South East Asian Nation )

Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan, ASEAN  menjadi  prioritas  utama  dalam  politik  luar  negeri  Indonesia.  Indonesia  selalu  aktif  berpartisipasi  dalam  setiap  penyelenggaraan  Konferensi  Tingkat  Tinggi (KTT) atau pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam acara-acara penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut .
      
      A. KTT ASEAN pertama
KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT ini dihasilkan dua dokumen penting ASEAN.
1). Deklarasi  ASEAN  Bali  Concord  I,  berisi    berbagai  program  yang  akan  menjadi kerangka  kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
2). Perjanjian  persahabatan  dan  kerja  sama.  Dalam  perjanjian  ini  disepakati  prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain.

B.Pertemuan Informal pemimpin Negara ASEAN pertama.
Pertemuan ini diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November 1996.
           
            C. KTT ASEAN kesembilan
KTT kesembilan diselenggarakan di Bali tanggal 7 Oktober 2003. Dalam KTT ini dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai kelanjutan dari Bali Concord I 1976. Bali Concord II berfungsi  memperkuat Visi ASEAN 2020. 

3. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok 

     GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai negara netral, yang  tidak  memihak. Hal tersebut tercermin dalam  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka  penjajahan  di  atas  dunia  harus  dihapuskan  karena  tidak  sesuai  dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
     Sesuai  dengan  politik  luar  negeri  yang  bebas  dan  aktif,  Indonesia  memilih  untuk   menentukan   jalannya   sendiri   dalam   upaya   membantu   tercapainya   perdamaian  dunia  dengan  mengadakan  persahabatan  dengan  segala  bangsa, Indonesia  juga  senantiasa  setia  dan  memegang teguh prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara konsisten ditunjukkan Indonesia  dalam  kiprahnya  pada  masa  kepemimpinan  Indonesia  pada  tahun  1992–1995.
     Dengan  kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut menyelesaikan
berbagai  konflik  regional,  antara  lain  konflik  berdarah  di  Kamboja,  gerakan separatis Moro di Filipina, dan sengketa di Laut Cina Selatan.


Disusun oleh : Ilham Nur Hidayah

                        M. Iqbal Dhani F

                        M. Fazrul Maulana 


   


















4 komentar: